Senin, 10 November 2008

AMROZY DAN KORUPTOR

Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un. Saya sempat menitikkan air mata ketika mendengar bahwa Amrozy CS telah di eksekusi oleh regu tembak brimob polda Jateng. paling tidak ada 3 alasan mengapa sampai saya harus menitikkan air mata.
Yang pertama, terlepas dari cara yang dilakukannya --benar atau tidak-- sesungguhnya apa yang diperjuangkan oleh Ali Gufron, Amrozy dan Imam Samudra adalah tujuang yang mulia. Berangkat dari keprihatinan bahwa negara ini sudah melenceng dari norma2 agama (Islam) yang mungkin sudah dimulai dari 30 tahun yang lalu --dimana efek dari pemelencengan itu belum terasa --baru disarakan sekarang- --, mereka hendak memperjuangkan nilai-nilai yang luhur agar tertanam kembali di tanah air tercinta. Di sebuah statiun televisi dua orang ustad yang 'cukup' terkenal mengomentari perjuangan mereka dengan mengatakan bahwa mereka benar mengartikan Ayat-ayat Al-Qur'an namun salah dalam menafsirkannya..WUSHHH.. tunggu dulu..., bisa saja Amrozy CS salah menafsirkannya.., Bisa juga beliau berdua yang salah menafsirkannya...
Kedua, adalah komentar salah seorang keluarga korban bom bali 1 saat mendengar eksekusi telah dilaksanakan.."Alhamdulillah....bla..bla..bla..." Eitt..., Tidak sepantasnya kita bersyukur atas kematian seseorang. Seharusnya kata yang terucap adalah Inna Lillahi wa inna ilaihi rojiun -- bahwa semua itu berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah--. Kebecian kita kepada seseorang bukan berarti kita boleh menggunakan ibadah atau sesuatu yang terkait dengan itu untuk di lencengkan.
Hal ketiga yang membuat saya menitikkan air mata adalah bahwa hukum di negeri ini sungguh tidak adil. Mengapa? Coba kita renungkan bersama. Amrozy CS ters-eksekusi mati bom bali 1, telah meluluhlantakan banyak bangunan dan mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia --meski beberapa pihak yakin bahwa ada operasi intelijen beberapa saat sebelum ledakan yang di rancaang mereka meledak-- di hukum mati. Bandingkan dengan para koruptor, yang memeras rakyat, menguras harta benda bangsa dan negara, membuat negara bangkrut dan jatuh miskin, membuat lapangan dan kesempatan kerja susah semakin rendah dan kalaupun ada sangat susah untuk dicapai rakyat jelata. Pada gilirannya banyak menimbulkan kejahatan dan memakan korban jiwa mungkin lebih ribuan jiwa di seantero indonesia, tapi mereka malah dibebaskan? Dimana letak keadilannya? Hemat saya merekalah yang lebih pantas dihukum mati lebih dahulu sebelum Amrozy cs.
Bagaimanapun eksekusi telah terjadi! Mungkin saya salah, mengkin para pengambil keputusan salah, mungkin Amrozy cs salah menafsirkan JIHAD atau mungkin 2 "kyai" yang menyalahkan Amrozy cs salah juga menafsirkannya. Karena kebenaran sejati hanya milik Allah semata. Allah pasti akan menunjukkan kebesarannya kepada kita semua.