Jumat, 07 November 2008

OBAMA (2)

Menyambut Kemenangan Obama Washington - Barack Obama telah terpilih menjadi presiden baru AS. Terpilihnya presiden kulit hitam pertama di AS itu telah menimbulkan kegembiraan di berbagai penjuru AS juga dunia. Namun bukan cuma itu. Terpilihnya Obama juga menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan dirinya.
Bahkan kini kekhawatiran itu semakin besar. Apalagi Dinas Rahasia AS kabarnya telah menyelidiki sekitar 500 ancaman pembunuhan terhadap Obama selama kampanye kepresidenan. Bulan lalu, dua pria neo-Nazi ditangkap karena berkonspirasi untuk membunuh Obama.
Dinas Rahasia AS memang harus memberikan pengamanan ekstra ketat terhadap presiden satu ini. Hal itu bisa dilihat saat Obama menyampaikan pidato kemenangannya usai pilpres AS, 4 November. Saat berpidato, Obama berdiri di belakang kaca tebal anti-peluru.
Kini menjelang pelantikan pada 20 Januari 2009 mendatang, Dinas Rahasia melakukan operasi keamanan besar-besaran. Bahkan belum lama ini, pemerintah AS diam-diam sudah mulai menguji coba limosin baru kepresidenan yang bisa tahan dari ledakan bom dan serangan teror.
Istri Obama, Michelle mengaku cemas akan ancaman-ancaman yang dihadapi suaminya. Namun wanita itu tak ingin terlalu memikirkan soal itu.
"Ini bukan hal yang menguras waktu saya untuk terus memikirkannya dari hari ke hari," tutur Michelle seperti dilansir harian The Telehraph, Kamis (6/11/2008).
"Menurut saya, setiap orang yang memutuskan untuk mencalonkan diri menjadi presiden, menyadari kalau ada risiko-risiko yang dihadapi," imbuhnya.
Obama sudah mulai menerima perlindungan 24 jam oleh agen-agen Dinas Rahasia sejak awal kampanye pada Mei 2007 lalu. Jauh lebih dini daripada kandidat-kandidat presiden AS lainnya