Senin, 29 September 2008

AHLI SURGA

Dalam Hadist riwayat Ahmad dengan sanan menurut syarat Bukhari, Muslim dan Nasa'i diceritakan; Anas Ibn Malik r.a mengisahkan bahwa kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah saw beliau bersabda, "Akan berlalu saat ini seorang ahli surga". Saat itu juga seorang sahabat dari Anshar muncul sambil mengusap jenggot menghilangkan bekas wudhu. Tangan kirinya menenteng sandal. Keesokan harinya Rasulullah saw kembali mengatakan hal yang sama dan muncul sahabat anshar itu. Demikian juga pada hari ketiga.
Ketika Rasulullah beranjak pergi, sahabat ibnu Umar membuntuti orang itu. Ia berkata "Aku berselisish dengan ayahku, aku bersumpah takkan tinggal bersamanya selama tiga hari. Jika kau diizinkan, bolehkan aku tinggal bersamamu selama itu. Sahabat itu mengiyakan.
Abdullah ibnu Umar bercerita bahwa ia tinggal selama tiga hari. Tapi ia tak melihatnya bangun tengah malam beribadah, kecuali ketika bangun ia selalu berdoa dan bertakbir hingga menjelang shlat subuh. Abdullah berkata,"Aku hanya mendengar ia selalu mengucapkan kebaikan. Selama tiga malam itu, hampir saja aku meremehkan semua hal yang ia lakukan. Akhirnya kuputuskan untuk bertanya kepadanya,'Wahai hamba Allah, sebenarnya tak pernah terjadi perselisihan antara aku dan ayahku, tapi aku mendengar Rasulullah saw. berkata sebanyak tiga kali "saat ini akan berlalu seorang ahli surga" Aku perhatikan ternyatalah kamulah orangnya. Aku lantas bermaksud tinggal bersamamu untuk mengetahui lebih dekat semua yang kamu lakukan. Tapi sampai saat ini aku tak melihat kamu melakukan sesuatu yang besar dan berharga. Aku bertanya-tanya apa yang menyebabkan Rasulullah saw mengatakan demikian". Sahabat itu menjawab " Diriku hanyalah seperti yang kamu lihat."
Setelah mendengar jawabannya, aku beranjak meninggalkannya. Selang beberapa langkah, ia berkata kembali," Diriku hanyalah seperti yang kamu lihat, tapi tak pernah terbetik dalam hatiku, perasaan dengki terhadap muslim lainnya atau iri terhadap anugerah yana Allah berikan kepad mereka. Abdullah Ibnu Umar menimpali," Ini dia yang menyebabkan kamu menjadi ahli surga"

Minggu, 28 September 2008

KEPUTUSAN YANG TEPAT

Nabi Muhammad saw bercerita, ada dua orang wanita keluar membawa bayi mereka. Tiba-tiba seekor srigala menyerang dan memangsa salah satu dari kedua bayi itu. kedua wanita itu memperebutkan bayi yang masih hidup. masing-masing mengaku bahwa bayi itu adalah anaknya. Lalu mereka memperkarakan hal tersebut kepada Nabi Dawud a.sBeliau berkata " Apa yang menjadi perselisihan di antara kalian?" Kedua wanita tersebut menceritakan kisah yang meeka alami. Lalu Nabi Dawud memutuskan bahwa si anak milik wanita yang lebih tua.Merasa tidak puas, mereka membawa perkara itu kepada Nabi Sulaiman a.s, beliau berkata,"berikan kepadaku sebilah pedang, aku akan membelah anak ini menjadi 2 dua dan masing-masing mendapat separuh bagian."Wanita yang lebih muda terkejut dan berkata :" Apakah paduka hendak membelahnya menjadi dua wahai Nabi Allah?" Sulaiman menjawab :"ya". Wanita itupun memohon," Janganlah kau lakukan hal itu, wahai paduka. Biarkanlah bagianku kurelakan untuk saudara tuaku ini."Maka Nabi Sulaiman memutuskan bahwa anak itu adalah hak si wanita yang lebih muda. Beliau berkata, "Ambilah anak ini karena dia adalah anakmu."Cinta adalah bukti dan tali batin ibu atas anaknya.

Selasa, 23 September 2008

harusnya aku yang layak dikasihani

Dari tadi pagi hujan mengguyur kota tanpa henti, udara yang biasanya sangat panas, hari ini terasa sangat dingin. Di jalanan hanya sesekali mobil yang lewat, hari ini hari libur membuat orang kota malas untuk keluar rumah. Di perempatan jalan, Umar,seorang anak kecil berlari-lari menghampiri mobil yang berhenti di lampu merah, dia membiarkan tubuhnya terguyur air hujan, hanya saja dia begitu erat melindungi koran dagangannya dengan lembaran plastik.
“Korannya bu !”seru Umar berusaha mengalahkan suara air hujan.
Dari balik kaca mobil si ibu menatap dengan kasihan, dalam hatinya dia merenung anak sekecil ini harus berhujan-hujan untuk menjual koran. Dikeluarkannya satu lembar dua puluh ribuan dari lipatan dompet dan membuka sedikit kaca mobil untuk mengulurkan lembaran uang.
“Mau koran yang mana bu?, tanya Umar dengan riang.
”Nggak usah, ini buat kamu makan, kalau koran tadi pagi aku juga sudah baca”, jawab si ibu.
Si Umar kecil itu tampak terpaku, lalu diulurkan kembali uang dua puluh ribu yang dia terima, ”Terima kasih bu, saya menjual koran, kalau ibu mau beli koran silakan, tetapi kalau ibu memberikan secara cuma-cuma, mohon maaf saya tidak bisa menerimanya”, Umar berkata dengan muka penuh ketulusan.
Dengan geram si ibu menerima kembali pemberiannya, raut mukanya tampak kesal, dengan cepat dinaikkannya kaca mobil. Dari dalam mobil dia menggerutu ”Udah miskin sombong!”. Kakinya menginjak pedal gas karena lampu menunjukkan warna hijau. Meninggalkan Umar yang termenung penuh tanda tanya.
Umar berlari lagi kepinggir, dia mencoba merapatkan tubuhnya dengan dinding ruko tempatnya berteduh. Tangan kecilnya sesekali mengusap muka untuk menghilangkan butir-butir air yang masih menempel. Sambil termenung dia menatap nanar rintik-rintik hujan didepannya,
”Ya Tuhan, hari ini belum satupun koranku yang laku”, gumamnya lemah.
Hari beranjak sore namun hujan belum juga reda, Umar masih saja duduk berteduh di emperan ruko, sesekali tampak tangannya memegangi perut yang sudah mulai lapar. Tiba-tiba didepannya sebuah mobil berhenti, seorang bapak dengan bersungut-sungut turun dari mobil menuju tempat sampah,
”Tukang gorengan sialan, minyak kaya gini bisa bikin batuk”, dengan penuh kebencian dicampakkannya satu plastik gorengan ke dalam tong sampah, dan beranjak kembali masuk ke mobil.
Umar dengan langkah cepat menghampiri laki-laki yang ada di mobil.
”Mohon maaf pak, bolehkah saya mengambil makanan yang baru saja bapak buang untuk saya makan”, pinta Umar dengan penuh harap.
Pria itu tertegun, luar biasa anak kecil didepannya. Harusnya dia bisa saja mengambilnya dari tong sampah tanpa harus meminta ijin. Muncul perasaan belas kasihan dari dalam hatinya.
“Nak, bapak bisa membelikan kamu makanan yang baru, kalau kamu mau”
”Terima kasih pak, satu kantong gorengan itu rasanya sudah cukup bagi saya, boleh khan pak?, tanya Umar sekali lagi.
”Bbbbbooolehh”, jawab pria tersebut dengan tertegun.
Umar berlari riang menuju tong sampah, dengan wajah sangat bahagia dia mulai makan gorengan, sesekali dia tersenyum melihat laki-laki yang dari tadi masih memandanginya.
Dari dalam mobil sang bapak memandangi terus Umar yang sedang makan. Dengan perasaan berkecamuk didekatinya Umar.
”Nak, bolehkah bapak bertanya, kenapa kamu harus meminta ijinku untuk mengambil makanan yang sudah aku buang?, dengan lembut pria itu bertanya dan menatap wajah anak kecil didepannya dengan penuh perasaan kasihan.
”Karena saya melihat bapak yang membuangnya, saya akan merasakan enaknya makanan halal ini kalau saya bisa meminta ijin kepada pemiliknya, meskipun buat bapak mungkin sudah tidak berharga, tapi bagi saya makanan ini sangat berharga, dan saya pantas untuk meminta ijin memakannya ”, jawab si anak sambil membersihkan bibirnya dari sisa minyak goreng.
Pria itu sejenak terdiam, dalam batinnya berkata, anak ini sangat luar biasa.”Satu lagi nak, aku kasihan melihatmu, aku lihat kamu basah dan kedinginan, aku ingin membelikanmu makanan lain yang lebih layak, tetapi mengapa kamu menolaknya”.
Si anak kecil tersenyum dengan manis,”Maaf pak, bukan maksud saya menolak rejeki dari Bapak. Buat saya makan sekantong gorengan hari ini sudah lebih dari cukup. Kalau saya mencampakkan gorengan ini dan menerima tawaran makanan yang lain yang menurut Bapak lebih layak, maka sekantong gorengan itu menjadi mubazir, basah oleh air hujan dan hanya akan jadi makanan tikus.”
”Tapi bukankah kamu mensia-siakan peluang untuk mendapatkan yang lebih baik dan lebih nikmat dengan makan di restoran dimana aku yang akan mentraktirnya”, ujar sang laki-laki dengan nada agak tinggi karena merasa anak didepannya berfikir keliru.Umar menatap wajah laki-laki didepannya dengan tatapan yang sangat teduh,
”Bapak !, saya sudah sangat bersyukur atas berkah sekantong gorengan hari ini. Saya lapar dan bapak mengijinkan saya memakannya”, Umar memperbaiki posisi duduknya dan berkata kembali,
” Dan saya merasa berbahagia, bukankah bahagia adalah bersyukur dan merasa cukup atas anugerah hari ini, bukan menikmati sesuatu yang nikmat dan hebat hari ini tetapi menimbulkan keinginan dan kedahagaan untuk mendapatkannya kembali dikemudian hari.” Umar berhenti berbicara sebentar, lalu diciumnya tangan laki-laki didepannya untuk berpamitan. Dengan suara lirih dan tulus Umar melanjutkan kembali,
”Kalau hari ini saya makan di restoran dan menikmati kelezatannya dan keesokan harinya saya menginginkannya kembali sementara bapak tidak lagi mentraktir saya, maka saya sangat khawatir apakah saya masih bisa merasakan kebahagiaannya”.
Pria tersebut masih saja terpana, dia mengamati anak kecil didepannya yang sedang sibuk merapikan koran dan kemudian berpamitan pergi.
”Ternyata bukan dia yang harus dikasihani, Harusnya aku yang layak dikasihani, karena aku jarang bisa berdamai dengan hari ini”
Selamat Menjalani Hari Dengan Penuh Rahmat
Cahyana Puthut Wijanarka (People Developer)

Senin, 22 September 2008

HARTA SHADAQAH DI MASA KHALIFAH UMAR

Menyikapi tewasnya 21 orang yang berebut zakat di Jawa Timur baru-baru ini, ada baiknya para pemberi zakat dan dermawan mengikuti tauladan sahabat Rasulullah.
dalam kitabnya At-Thabaqar, Ibn Sa'ad menceritakab pengalan riwayat Abu Hurairah yang bertutur sebagai berikut:Pada suatu kali aku pernah datang dari Abu Musa Al-Asy'ari sambil membawa harta shadaqah (zakat) sebesar 800.000 dirham. Umar (yang menerima) berkata, "Aa gerangan yang engkau bawa?"Aku menjawab "Aku membawa 800.000 dirham dari Abu Musa Al-Asy'ari"Umar bertanya "Apakah kau gembira?" Aku mwnjawab " tentu aku sangat gembira"Setelah di serahkan kepada Umar, Umar tidak dapat tidur semalaman. Lalu istrinya berkata,"Mengapa engkau tidak tidur semalaman?" Umar menjawa " Bagaimana aku bisa tidur, sementara telah datang kepadaku harta zakat sebanyak itu? sungguh aku tidak dapat tidur sampai aku bagikan harta itu kepada kaujm muslimin"Usai sholat Subuh Umar berkata kepada sahabatnya,"Semalam telah datang kepadaku harta hadaqah yag jumlahnya belum pernah di dapatkan uamat Islam sebanyak itu. Bagaimana pendapat kalian untuk membagikan harta itu?"Banayak sahabat yang menyampaikan pendapatnya masing-masing hingga akhirnya Umar bin Khaththab berkata,"Jika demikian aku akan membagikan harta ini pertama kali kepada keluarga Rasulullah saw.Dalam riwayat lain Umar memerintahkan 'Aqil ibn Abi Thali, Makramah ibn Naufal, dan Jubair Ibn Muth'im (kettiganya terkenal sebagai ahli nasab suku Quraish)," Catatlah nana setiao orang menurut kedudukannya masing-masing." Lalu mereka mengawali catatan dari kelaura bani hasyim, Abubakar dan Kaumnya, setelah itu Umar dan kamumnya. Melihat catatan itu Umar berkata. " Sebaiknya awalilah dari keluarga rasulullah saw,kemudian keluraga yang paling dekat, selanjutnya (yang terakhir) hingga pada keluargaku.

Minggu, 21 September 2008

Mengapa Ayam Menyeberang Saya

Jika ada Pertanyaan:Mengapa Ayam Menyebrang Jalan? Jawaban menurut: Guru TK:Supaya sampai ke ujung jalan. FBI:Beri saya lima menit dengan ayam itu, saya akan tahu kenapa. Aristoteles:Karena merupakan sifat alami dari ayam. Martin Luther King, Jr.:Saya memimpikan suatu dunia yang membebaskan semua ayam menyeberang jalan tanpa mempertanyakan kenapa. Freud:Fakta bahwa kalian semua begitu peduli pada alasan ayam itu menunjukkan ketidaknyamanan seksual kalian yang tersembunyi. George W Bush:Kami tidak peduli kenapa ayam itu menyeberang! Kami cuma ingin tau apakah ayam itu ada di pihak kami atau tidak, apa dia bersama kami atau melawan kami. Tidak ada pihak tengah di sini! Darwin:Ayam telah melalui periode waktu yang luar biasa, telah melalui seleksi alam dengan cara tertentu dan secara alami tereliminasi dengan menyeberang jalan. Einstein:Apakah ayam itu menyeberang jalan atau jalan yang bergerak di bawah ayam itu, itu semua tergantung pada sudut pandang kita sendiri. Nelson Mandela:Tidak akan pernah lagi ayam ditanyai kenapa menyeberang jalan! Dia adalah panutan yang akan saya bela sampai mati! Thabo Mbeki:Kita harus mencari tahu apakah memang benar ada kolerasi antara ayam dan jalan. Isaac Newton:Semua ayam di bumi ini kan menyeberang jalan secara tegak lurus dalam garis lurus yang tidak terbatas dalam kecepatan yang seragam, terkecuali jika ayam berhenti karena ada reaksi yang tidak seimbang dari arah berlawanan. Miyabi:Ooohh... Aahhh... Yeeahh... Mmmhhh... Programmer Oracle:Tidak semua ayam dapat menyeberang jalan, maka dari itu perlu adanya interface untuk ayam yaitu nyeberangable, ayam-ayam yang ingin atau bisa menyeberang diharuskan untuk mengimplementasikan interface nyebrangable, jadi di sini sudah jelas terlihat bahwa antara ayam dengan jalan sudah loosely coupled. Sutiyoso:Itu ayam pasti ingin naik busway. Soeharto:Ayam-ayam mana yang ndak nyebrang, tak gebuk semua! Kalo perlu ya dikebumikan saja. Habibie:Ayam menyeberang dikarenakan ada daya tarik gravitasi, dimana terjadi percepatan yang mengakibatkan sang ayam mengikuti rotasi dan berpindah ke seberang jalan. Nia Dinata:Pasti mau casting '30 Hari Mencari Ayam' ya? Desi Ratnasari:No comment! Dhani Ahmad:Asal ayam itu mau poligami, saya rasa gak ada masalah mau nyebrang kemana juga... Chinta Laura:Ayam nyebrang jhalaan..? karena gak ada owject...biecheeck. ... Julia Perez:Memangnya kenapa kalo ayam itu menyeberang jalan? Karena sang jantan ada di sana ! Daripada sang betina sendirian di seberang sini, yaaahhhh dia kesana laahh... Cape khan pake alat bantu terus? Roy Marten:Ayam itu khan hanya binatang biasa, pasti bisa khilaf.. (sambil sesenggukan) . Butet Kartaredjasa:Lha ya jelas untuk menghindari grebekan kamtib to? Megawati:Ayamnya pasti ayam wong cilik. Dia jalan kaki toh? Harmoko:Berdasarkan petunjuk presiden. and the best answer is: Gus Dur :'Kenapa ayam nyebrang jalan? Ngapain dipikirin? Gitu aja kok repot! Bukannya kerja tapi malah baca ginian...'

Jumat, 19 September 2008

Toko Suami

Sebuah toko yang menjual suami baru saja dibuka di
kota New York dimana wanita dapat memilih suami.
Diantara instruksi2 yang ada di pintu masuk
terdapat instruksi yang menunjukkan bagaimana aturan main untuk masuk tokotersebut. "Kamu hanya dapat mengunjungi toko ini SATU KALI"
Toko tersebut terdiri dari 6 lantai dimana setiap
lantai akan menunjukkan sebuah calon kelompok suami.
Semakin tinggi lantainya, semakin tinggi pula nilai lelaki tersebut.Bagaimanapun, ini adalah semacam jebakan. Kamu dapat memilih lelaki dilantai tertentu atau lebih memilih ke lantai berikutnya tetapi dengan syarattidak bisa turun ke lantai
sebelumnya kecuali untuk keluar dari toko..Lalu, seorang wanita pun pergi ketoko "suami" tersebut untuk mencari suami..
Di lantai 1 terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 1 : Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan dan taat pada Tuhan
Wanita itu tersenyum, kemudian dia naik ke lantai selanjutnya.
Di lantai 2 terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 2 : Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada
Tuhan,dan senang anak kecil
Kembali wanita itu naik ke lantai selanjutnya.
Di lantai 3 terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 3 : Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada
Tuhan,senang anak kecil dan cakep banget.
'' Wow'', tetapi pikirannya masih penasaran dan terus naik.
Lalu sampailah wanita itu di lantai 4 dan terdapat tulisan Lantai 4 :
Lelaki di lantai ini yang memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anakkecil, cakep banget dan suka membantu pekerjaan rumah.
''Ya ampun !'' Dia berseru, ''Aku hampir tak percaya''
Dan dia tetap melanjutkan ke lantai 5 dan terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 5 : Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang
anak kecil,cakep banget,suka membantu pekerjaan rumah, dan memiliki rasaromantis.
Dia tergoda untuk berhenti tapi kemudian dia
melangkah kembali ke lantai 6 dan terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 6 : Anda adalah pengunjung yang ke
4.363.012. Tidak ada lelaki di lantai ini.Lantai ini hanya semata-
mata
bukti untuk wanita yang tidak pernah puas.
Terima kasih telah berbelanja di toko "Suami".
Hati-hati ketika keluar toko dan semoga hari yang indah buat anda.
"Kirimin email ini ke para lelaki buat lelucon dan ke para wanita yang bisamenerima kenyataan.."

Kamis, 18 September 2008

Rabu, 17 September 2008

Singkong dan Wajan

Adi dan Bedu adalah teman sejak kecil, ruang dan waktu memisahkan mereka karena urusan pekerjaan mereka masing-maasing. Adi yang tinggal disebuah dusun yang warganya terkenal pandai membuat peralatan dapur dan memasak. Sedangkan Bedu tinggal di sebuah dusun yang terkenal dengan hasil pertaniannya. Pada suatu ketika saat mereka pulang kampung untuk merayakan Iedul Fitri mereka bertemu, sehingga mereka terlihat dalam percakapan yang mengasyikan :
Bedu : Eh tahu ndak kau Adi, hasil pertanian kami tahun ini sangat lura biasa.., bahkan mungkin masuk Guiness book of records.
Adi : Oh ya.. hebat sekali tuh, emangnya apa sih yang bikin masuk Guiness Book Of RecordsB
edu : Singkong hasil experiment kami, tumbuh fantastik, ketika di panen ada satu singkong yang besarnya segede batang pohon pisang?
Adi ; Woww..luar biasa..?
Bedu : Iya saking besarnya untuk menggotongnya diperlukan 5 orang dewasa...
Adi : Wah.. Hebat sekali kau Bedu.., tapi di dusunku juga ada yang masuk Guiness Book Of Records..!
Bedu : Oh ya... apaan tuh?
Adi : kami sekampung berhasil membikin wajan (tempat penggorengan) sebesar lapangan bola Voli...!
Bedu : Hebat donk..Tapi ngomong-ngomong buat apa wajan segede itu?
Adi : Ya.. buat menggoreng sikong mu itu...
Bedu : @#$^%&*(*^

Kisah si pleki

Pada suatu pagi yang cerah, di toko kelontong Mang Usep, terdengar bunyilangkah kaki ringan di jalan dan kemudian terdengar bunyi di pintu toko. MangUsep melongok keluar tidak dilihat siapapun sampai sudut matanya melihat kebawah, ternyata ada seekor anjing yang menatapnya dengan ceria, sambilmengibaskan ekor.
Mang Usep mendapati di mulut anjing tersebut ada sebuah plastik yang berisiuang Rp 100.000 dan sebuah kertas catatan,"Saya mau membeli Coke 2 kaleng& sebungkus kacang, taruh di plastik beserta kembaliannya, berikan untukdibawa Pleki, anjing saya."
Setengah takjub akan cara belanja yang tidak biasa ini, Mang Usep tetapmenyiapkan dari tokonya sesuai permintaan di kertas. Termasuk kembaliannya,semua pesanan tadi ia masukkan ke plastik yang diikat mati, kemudiandiletakkannya kembali dengan hati-hati agar bagian pegangannya bisa digigitkembali oleh Pleki.
Pleki melangkahkan keempat kakinya dengan riang keluar toko menyusuri jalan. Karena penasaran, Mang Usep memutuskan untuk minta bantuan keponakannya menjagatoko dan dia sendirian mengikuti anjing pintar tersebut. Dilihatnya Pleki pergike perempatan jalan. Berhenti, menaikkan kaki depannya ke tiang lampu merah, ketombol pejalan kaki. Setelah dipencet, tidak lama kemudian lampu penunjuk untukpejalan kaki berganti jadi hijau. Pleki kemudian melihat kiri dan kanan dulusebelum menyeberang di zebra cross.
Pleki kemudian naik jembatan penyeberangan, menyusuri menuju terminal busway. Pleki tampaknya sudah dikenal baik oleh petugas busway karena mereka tampaksenang melihatnya, mengelus2 leher Pleki, kemudian memperkenankan Pleki naikbusway arah ke Kalideres. Pleki masih dengan tenang menggigit plastikbelanjaannya. Mang Usep juga ikut naik busway tersebut.
Di salah satu halte busway, Pleki mengais-kais kaki petugas busway dalam bus,sehingga petugas tersebut tahu bahwa Pleki mau turun. Segera busway menepi,pintu membuka dan Pleki melompat keluar dengan girang. Mang Usep tentu sajamenyusul. Pleki kemudian berjalan naik jembatan penyeberangan dan keluar disisi jalan. Mang Usep menyusul dengan penasaran.
Pleki kemudian jalan menyusuri satu gang dan tiba di depan rumah bernomor 32. Di sini Pleki terlihat sedikit bingung, kemudian dia melepas gigitannya atasplastiknya. Pleki membenturkan badannya berkali-kali ke pintu. Belum cukup,Pleki kemudian melompat ke kaca jendela dan berusaha menggaruk2 kaca sehinggamenimbulkan suara nyaring yang cukup menusuk telinga. Pleki juga menyalakdengan keras. Akhirnya keluarlah pria botak dengan rokok kretek di mulut yanglangsung menendang Pleki dan berkata,"Dasar anjing guoblook!!"
Kaget akan perlakuan si pria botak, Mang Usep langsung mendekat dan berusahamencegahnya melakukan tendangan berikut. "Kenapa kamu memperlakukananjingmu seperti itu? Dia tidak goblok, bahkan menurutku dia anjing palingpintar yang pernah kutahu. Dia bisa menyeberang lampu merah, naik busway,dll."
Pria botak itu menatap Mang Usep dengan wajah nyinyir, "Huh, pintarkatamu? Kalo dia pintar harusnya dia tdk lupa membawa kunci rumah. Ini sudahkejadian ketiga kalinya dalam minggu ini dia lupa bawa kunci rumah kalobelanja..."
Renungan:Betapa seringnya kita memperlakukan orang yang kita sayangi mirip seperti sipria botak memperlakukan Pleki. Bukannya menghargai dan memperhatikan sisipositif yang ada pada orang lain, kita seringkali terjebak melulu hanya melihatkekurangan orang lain. Seakan tidak pernah habisnya kita melihat sisi negatifdari orang lain, walaupun banyak sekali sisi positifnya kalau kita sedikitberpikiran terbuka dan mau melihat yang positif tersebut. Ah... alangkahindahnya dunia ini kalau kita semua hanya berfokus untuk melihat sisi terbaikdari setiap manusia, sebagai ciptaan Tuhan...
Have a great relationship today at your office & your home...
Adaptasi dari www.klinikrohani.com

Selasa, 16 September 2008

SEDEKAH ATAU PAMER KEKAYAAN

Sungguh miris melihat dan mendengar berita kematian 21 orang akibat berdesak-desakan untuk memperoleh Zakat/ Sedekah di Pasuruan Jawa Timur. Sebuah tragedi kemanusiaan yang seharusnya dapat dihindari oleh sang pemberi Zakat/Sedekah' menginggat kejadian tahun lalu yang juga membawa korban jiwa,juga oleh orang harusnya pemberi Zakat memperketat dan memperbanyak keamanan untuk mengantisipasi hal2 yang tidak di inginkan, kalau perlu menyewa polisi atau aparat keamanan lainnya? Namun seperti di contohkan oleh khalifah Umar bin Katthab ra, beliau keluar dimalam hari untuk mengetahui nasib rakyatnya, apabila ditemukannya rakyatnya yang kekurangan, maka dia memerintahkan amil zakat untuk mendatangi rakyatnya tersebut dan memberikan sumbangan seperlunya. Sangat jauh dengan keadaan sekarang, dimana pejabat, orang kaya, organisasi kemasyarakatan dalam memberikan sumbangan adalah dengan mengundang mereka untuk mendatangi tempat pemberi zakat dan mengambil zakat/sedekahnya. Bahkan ada yang mengundang wartawan untuk menyebarkan kegiatan tersebut.Jadi..., Sedekah atau pamer kekayaan? atau menganggap rakyat miskin adalah hamba mereka, sehingga mereka harus mendatangi pemilik harta untuk mendapatkan sedekah? Semoga Allah mengampuni kita semua..

NEW CHAMPION WAS BORN

LUAR BIASA...Itulah kata kata yang pantas untuk mengambarkan kemenangan Sebastien Vettel dalam lomba GP formula-1 di sirkuit Monza Itali Minggu, 14 September 2008. Peristiwa tersebut mengingatkan kepada sosok legenda hidup F1 Michael Schumacher. Selain sama2 berasal dari Jerman, juga pandai melihat situasi dan mengambil strategi tepat dalam balapan. Menyadari tunggangannya kurang kompetitif dengan tim-tim yang sudah mapan serta cuaca yang terus di guyur hujan, Vettel mengisi bahan bakar lebih sedikit. Hasilnya Vettel langsung melesat saat safety car masuk Pit, meninggalkan Heiki Kovalinnen di posisi 2, keuntungan yg kedua dengan startegi tersebut adalah bisa memutuskan dengan akurat pemakaian ban pada saat pit pertama, dengan asusmi bahwa sepanjang lomba belum bisa diprediksi, maka Vettel kembali memakai wet tire pada saat pit pertama, untuk kemudian memakai medium pada saat pit kedua dimana saat itu hujan relatif sudah reda.Kesamaan lain dengan michael schumacher meraih gelar pertamanya pada tahun kedua ikut F1, serta dari tim yang relatif gurem dibanding dengan tim lain.Awalnya saya berharap/memprediksikan bahwa pengganti Schumacher adalah Nico Rosberg, dengan kombinasi Filandia yang cepat dan Jerman yang cerdik, Nico diharapkan dapat menggantiak era Schumacher. Lewis Hamilton (meski talenta nya luar biasa) tapi dia dipersiapkan sejak dini oleh tim besar.Tapi ternyata Sebastien Vettel yang paling berpeluang memecahkan segala maca rekor Michael Schumacher yang juga dapat julukan Rain Master.Masih ada satu pembalap lagi yang potensian untuk menjadi legenda F-1yaitu Nico Hulkenberg, mantan pembalap A1 yang juga berasal dari Jerman. Siapa yang menjadi paling legendaris? Waktu yang akan membuktikan