Sabtu, 18 Oktober 2008

KISAH ROTI

Dari Ibu Hibban, Rasulullah SAW bercerita " Pada jaman dahulu ada seorang
saleh dari kalangan bani Israil. Dia tinggal di sebuah kuil selama
kurang lebih 60 tahun untuk memperdalam ilmu keagamaannya dan mendekatkan
diri kepada Allah SWT. Suatu saat si Rahib ingin keluar dari kuilnya.
Pikirnya seadainya aku keluar dari kuil, aku bisa berbuat amal lebih
banyak lagi. Dengan berbekan dua kuah roti, maka keluarlah Rahib itu dari
kuil, dalam perjalanannya dia bertemu dengan seorang wanita. Maka
merekapun terlibat dalam pembicaraan yang mengasyikan. Saking asyiknya
hingga mereka berdua terlena dan terjadilah perzinahan di antara mereka.Rahib tentu saja sangat menyesal, kemudian sampailah ia ke sebuah danau,
serta timbulah keinginan untuk mandi. Saat mandi lewat seorang fakir
miskin yang kelihatan sangat keletihan dan kelaparan. Sang Rahib pun
memberikan kedua roti nya kepada orang fakir tersebut. Selang beberapa
lama kemudian meninggallah Rahib tersebut.Tiba pada saat hisab, ternyata amal soleh sang Rahib selama 60 tahun
masih kalah berat dengan dosanya ketika ia berzinah. Hingga ditambahkan
amal nya memberi roti kepada seorang fakir miskin. Ternyata setelah amal
tersebut di timbang beratnya melebihi dari dosa perzinahan Rahib
tersebut. Akhirnya sang Rahib pun masuk surga. Berat tidaknya timbangan
amal kebaikan kita tidak tergantung dari besar kecilnya pemberian atau
amal kita, melainkan di ukur dari ke-iklhas-an kita dalam melakukan amal
tersebut (disarikan dari kisah teladan)
pesan moral : 1. Ilmu Agama dengan ilmu dunia harus seimbang, sehingga kita tidak mudah
terjerumus dalam tipu daya dunia.2. Iklhas adalah inti dari diterimanya amal ibadah kita. Berpa banyak
kita beramal/berbuat secara iklhas dalam hidup kita? Iklhas karena Allah
bukan karena pamrih terhadap pimpinan, rekan, sejawat, keluarga dll? 1 X,
2 X, atau sudah tidak bisa di hitung atau belum pernah sama sekali? butuh
kejujuran dan keiklhasan untuk menjawabnya3. Jangan mendekati Zina apalagi berzina. Azab Zina langsung di timpakan
di dunia dan akhirat. Jika kita sudah melakukannya.. TOBAT..!!!! Bukankah
Allah SWT mencintai orang yang berbuat dosa kemudian bertobat? daripada
orang yang tidak pernah merasa melakukan dosa